Jakarta (ANTARA) - Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup
terhadap kualitas udara perkotaan, tiga kota metropolitan dan tiga kota besar masih meraih nilai tertinggi dan dianggap memiliki kualitas udara terbaik.
Ke enam kota tersebut mendapatkan penghargaan yang diserahkan Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya di Jakarta, Rabu.
Kategori kota metropolitan diraih Kota Surabaya dengan nilai 7,21, Kota Medan 6,72 dan Jakarta Timur 6,57. Sedangkan kategori kota besar diraih Kota Surakarta senilai 8,42, Kota Batam 8,11 dan Kota Malang 7,53.
Evaluasi kualitas udara perkotaan dilakukan dalam program Langit Biru 2011 yang diikuti 26 kota di seluruh Indonesia.
Program Langit Biru bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas udara perkotaan dari pencemaran udara khususnya yang bersumber dari kendaraan bermotor melalui penerapan transportasi berkelanjutan.
Program ini dilakukan dalam rangka mendorong kita semua bukan hanya pemerintah tapi seluruh masyarakat agar menyadari tetang kualitas udara kita.
"Ini hanya media pendorong untuk menyadarkan agar bertanggungjawab terhadap lingkungan kita," kata Menteri Lingkungan Hidup.
Balthasar mengatakan, jika melihat apa yang dikerjakan pemerintah adalah sebagai amanat yang diberikan rangka memberi kesejahteraan bagi masyarakat yang bisa dicapai dengan memenuhi kebutuhan hidup yang berkualitas.
Menteri menambahkan, udara sangat penting karena air dan lingkungan bisa dilihat langsung, tapi udara hanya dapat dirasakan dan tidak diketahui apakah udara yang dihirup bersih atau tidak tapi berdampak besar terutama bagi kesehatan.
"Dari hasil penelitian hampir semua kota di Indonesia udaranya tidak standar dan dampaknya bagi kesehatan sangat besar, ada begitu banyak penyakit yang timbul dan biaya dikeluarkan juga besar," kata Balthasar.
Ia mengharapkan tahun depan, semakin banyak kota kualitas udaranya baik dan kota yang mendapat nilai tertinggi agara dapat mempertahankan kualitas udara di kota masing-masing.
Deputi bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup, Karliansyah mengatakan, evaluasi dilakukan di 14 kota metropolitan dan 12 kota besar.
Pemantauannya dilakukan oleh staf dari Kementerian Lingkungan Hidup, pemerintah daerah, kepolisian, laboratorium dan Lembaga Swadaya Masyarakat.
Aspek yang dinilai yaitu manajemen lalu lintas, aspek bahan bakar, uji emisi yang dilakukan dan proses monitoring, serta non fisik seperti upaya pemerintah kota dalam mereduksi emisi.
Sumber : http://id.berita.yahoo.com/enam-kota-berkualitas-udara-baik-060007553.html
http://greenlove-ind.org/index.php/Berita/enam-kota-berkualitas-udara-baik.html
Ilustrasi : http://matanews.com/2009/10/14/tata-ruang-jakarta-butuh-peran-pemerintah/
0 komentar:
Post a Comment